Harga Emas Berjangka Naik ke Level Tertinggi dalam 2 Minggu


 JAKARTA –  Rifanfinancindo || Harga emas berjangka naik ke level tertinggi dua minggu pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Harga emas didukung oleh meningkatnya ekspektasi akan lebih banyak stimulus fiskal AS untuk memerangi dampak ekonomi dari melonjaknya kasus virus corona, sementara dolar yang lebih lemah menambah dukungan lebih lanjut.Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, bertambah USD8,9 atau 0,48% menjadi ditutup pada USD1.874,90 per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka terangkat USD26 atau 1,41% menjadi USD1.866,00.


"Kami tidak terlalu jauh dari tertinggi, dan begitu kami mulai mendapatkan stimulus atau gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana ini semua akan terjadi, emas akan terus bergerak lebih tinggi," kata Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures Daniel Pavilonis dilansir dari Antara, Rabu (9/12/2020).Meningkatkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya, indeks dolar menghentikan penurunannya, tetapi masih mendekati posisi terendah multi-tahun.


Di tengah meningkatnya kasus virus corona, Kongres AS akan memberikan suara minggu ini pada rancangan undang-undang pendanaan sementara satu minggu untuk memberi anggota parlemen lebih banyak waktu guna mencapai kesepakatan tentang bantuan COVID-19.
"Pengeluaran fiskal lebih lanjut positif bagi emas, dan pasar tampaknya mengantisipasi beberapa jenis bagian paket fiskal, sekalipun hanya sementara," James Steel, kepala analis logam mulia di HSBC, mengatakan dalam sebuah catatan.Tetapi sementara dolar defensif secara luas, suku bunga riil negatif dan "kenaikan tanpa ampun dalam kasus COVID-19" positif untuk emas, "lebih banyak kabar baik tentang vaksin akan menjadi faktor negatif yang kuat."


Rifanfinancindo || Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, telah meningkat lebih dari 23% tahun ini, diuntungkan dari suku bunga yang mendekati nol dan risiko inflasi yang lebih tinggi yang kemungkinan besar diakibatkan dari stimulus besar-besaran secara global.Logam mulia lainnya, Perak untuk pengiriman Maret turun 5,8 sen atau 0,23% menjadi ditutup pada USD24,736 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD12,4 atau 1,18% menjadi menetap di USD1.037 per ounce.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us