Harga Emas dan Perak Kian Turun, Dolar AS Terus Menguat

 Rifan Financindo ||  Harga emas dan perak kian turun pada Kamis (04/02) petang akibat dampak penguatan dolar Amerika Serikat dan kemajuan langkah-langkah stimulus lanjutan di AS.Harga emas berjangka turun 0,69% ke $1.822,40 per troy ons pukul 13.23 WIB dan XAU/USD turun 0,69% ke $1.821,53 menurut data Investing.com. Harga perak terus turun 1,30% di $26,540 per troy ons pukul 13.25 WIB.

Adapun indeks dolar AS makin beranjak menguat 0,22% ke 91,302 dan yield obligasi 10 tahun AS juga naik 1,34% di 1,146 pukul 13.19 WIB.Dari tanah air, harga emas Antam (JK:ANTM) turun Rp4.000 dari Rp947.000 pada Rabu menjadi Rp943.000 pagi ini menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia pukul 08.22 WIB.

Kemajuan untuk meloloskan paket stimulus senilai $1,9 triliun lewat Kongres AS terus berlanjut. Senat AS pun mulai membahas rancangan anggaran untuk tahun fiskal 2021 pada hari Selasa dan ini menjadi langkah pertama untuk mengesahkan paket yang diusulkan oleh Presiden Joe Biden pada bulan Januari.

Meskipun begitu perselisihan dengan Partai Republik mengenai nilai paket masih tetap ada, Biden mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan batasan yang lebih ketat atas kualifikasi untuk dana cek senilai $1.400 yang diminta dalam paket tersebut.

Presiden Federal Reserve Bank Cleveland Loretta Mester mengatakan pada hari Rabu kendati kebijakan moneter yang sangat longgar dapat mendukung ekonomi AS untuk jangka panjang, lebih banyak bantuan fiskal jangka pendek mungkin diperlukan untuk membawa ekonomi AS melewati pandemi COVID-19.Investor juga menunggu laporan gaji pekerja AS untuk Januari, termasuk gaji pekerja sektor non pertanian, yang akan dirilis pada hari Jumat.

Rifan Financindo || Bank of England (BOE) pada hari Kamis akan mengumumkan keputusan kebijakannya hari ini dan kemungkinan akan mengarahkan pandangannya terhadap prospek pemulihan ekonomi pada tahun 2021. Meskipun diharapkan bakal menjaga suku bunga dan pelonggaran kuantitatif tetap stabil, investor akan mencari petunjuk tentang kemungkinan bank sentral memperkenalkan suku bunga negatif.


 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us