Dolar AS Lanjut Melemah ke Titik Terendah Satu Bulan Sebelum Data Pekerjaan

 Rifanfinancindo || Dolar AS lanjut melemah tipis pada Jumat (03/09) petang, diperdagangkan mendekati level terendah satu bulan. Semua perhatian tertuju pada rilis laporan pekerjaan bulanan AS mengingat potensi dampaknya terhadap kebijakan Federal Reserve.Pada pukul 15.12 WIB, indeks dolar AS turun 0,04% di 92,188 menurut data Investing.com setelah sebelumnya jatuh ke 92,153 untuk pertama kalinya sejak 5 Agustus.

USD/JPY naik tipis 0,05% di 109,97, GBP/USD menguat tipis 0,04% di 1,3835, dan AUD/USD menguat 0,45% ke 0,7432. Rupiah pun menguat tipis 0,05% di 14.262,5 per dolar AS hingga pukul 14.48 WIB.Federal Reserve AS, dan Ketua Jerome Powell khususnya, telah menjadikan pemulihan di pasar tenaga kerja negara itu sebagai syarat utama untuk mulai menarik stimulus moneternya yang luar biasa, langkah yang akan menguntungkan dolar.

Ini menempatkan laporan ketenagakerjaan bulanan resmi, yang akan dirilis pada pukul 08:30 AM ET (1230 GMT), menjadi bidikan investor, di tengah kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19 akan membebani pemulihan pasar tenaga kerja.Ketenagakerjaan nonpertanian AS diperkirakan akan naik sebesar 750.000 pada bulan Agustus, dengan tingkat pengangguran turun menjadi 5,2% dari 5,4%, tetapi ini masih menunjukkan penurunan dari 943.000 pekerjaan tercipta di bulan Juli, dan tandanya ini tidak positif.

Angka ketenagakerjaan swasta ADP tumbuh hanya 374.000 pada bulan Agustus, jauh lebih rendah dari sekitar 600.000 pekerjaan yang telah diperkirakan luas, sementara klaim pengangguran mingguan Kamis hanya menunjukkan sedikit peningkatan.The Fed kemungkinan akan menunggu hingga November untuk mengumumkan pengurangan pembelian asetnya, mantan pejabat Federal Reserve Dennis Lockhart mengatakan pada hari Kamis, bisa memberikan pengambil kebijakan tersebut lebih banyak data tentang pemulihan pasar tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.

Sementara, EUR/USD naik 0,05% di 1,1880 pukul 15.17 WIB, mendekati 1,1884, level tertinggi sejak 4 Agustus.Euro telah dalam penawaran beli akhir-akhir ini, dibantu oleh tanda-tanda pertumbuhan ekonomi di zona euro serta meningkatnya tekanan inflasi, seiring meningkatnya data PPI tahunan ke 12,1% pada bulan Juli, data menunjukkan Kamis.

Rifanfinancindo || European Central Bank (ECB) dijadwalkan bertemu minggu depan, dan para pengambil kebijakan pasti akan melakukan diskusi tentang pengurangan bertahap stimulus moneter bank sentral."Tidak lagi terukir di batu bahwa Fed akan menguranginya di depan ECB," kata analis di Nordea, dalam catatan.USD/CNY naik tipis 0,03% di 6,4574 pukul 15.20 WIB setelah Indeks manajer pembelian jasa Caixin China untuk Agustus turun ke wilayah kontraksi di 46,7, level terendah sejak April 2020. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

16 Tahun Serangan “9/11”: WTC Runtuh Bukan karena Tabrakan Pesawat?

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Contact Us