Harga Emas Naik Selama Tiga Hari Beruntun

 PT Rifan Financindo || Harga emas naik tipis pada Kamis (21/10) pagi di Asia, memperpanjang kenaikan kecil untuk sesi ketiga sampai saat ini berkat pelemahan dolar AS pada sesi sebelumnya.Harga emas berjangka naik tipis 0,06% di $1.786,00/oz pukul 11.18 WIB, bertahan dalam kisaran $1.759 hingga $1.788 yang diperdagangkan logam kuning sepanjang minggu. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap dolar, naik tipis 0,01% di 93,543 dan ditutup melemah 0,21% pada sesi Rabu.

Dua petinggi Federal Reserve AS mengatakan pada hari Rabu saat pengurangan aset seharusnya bisa segera dimulai, tapi masih terlalu dini untuk menaikkan suku bunga. Gubernur Fed Randal Quarles mengatakan ia mendukung langkah awal untuk memulai pengurangan aset pada November 2021, tetapi menambahkan bahwa meningkatnya tekanan inflasi yang dapat memerlukan respons kebijakan juga menjadi perhatian.

Di seberang Atlantik, Bank of England kemungkinan akan menjadi bank sentral besar pertama yang menaikkan suku bunga dalam siklus pasca-COVID-19. Namun, beberapa ekonom memperkirakan kenaikan pertama akan terjadi pada awal 2022, lebih lambat dari prediksi pasar saat ini, menurut Reuters.Cadangan emas Rusia mencapai 73,9 juta troy ons pada awal Oktober, Bank Sentral Federasi Rusia mengatakan pada hari Rabu.

Pada logam mulia lainnya, perak naik 0,05% ke 24,457 dan platinum naik 0,75% di 1.061,20 pukul 11.22 WIB, sedangkan palladium terus naik 0,68% ke 2.081,00. Nornickel Rusia, produsen palladium terbesar global, mengatakan produksi palladiumnya pada kuartal III meningkat 9% menjadi 598.000 troy ounce. Sementara itu, produksi platinum meningkat 8% menjadi 145.000 troy ounce.




Kekhawatiran Kenaikan Inflasi Picu Naiknya Harga Emas Dunia


PT Rifan Financindo || Harga emas dunia naik pada perdagangan hari, Rabu, setelah dolar AS melemah, karena kekhawatiran atas kenaikan inflasi dan masalah rantai pasok.Mengutip CNBC, Kamis (21/10/2021) harga emas di pasar spot naik 0,9 persen menjadi USD1.785,25 per ounce, sedangkan emas berjangka Amerika Serikat untuk kontrak pengiriman Desember ditutup menguat 0,8 persen menjadi USD1.784,90 per ounce.

Dolar merosot, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang asing."Ada kekhawatiran global tentang apa yang terjadi dengan krisis pasokan dan kurangnya tindakan dari Federal Reserve. Sepertinya The Fed berada dalam kondisi yang sulit terkait inflasi," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.

"Dengan masalah rantai pasokan dan inflasi, bagaimana saham akan terus mencapai level tertinggi yang baru?" tutur Haberkorn, menambahkan bahwa "ada pelarian menuju tempat yang aman ke emas yang akan berlangsung selama beberapa bulan ke depan." Katanya.Gubernur The Fed Christopher Waller, Selasa, mengatakan jika inflasi terus meningkat pada kecepatan saat ini dalam beberapa bulan ke depan, pembuat kebijakan mungkin perlu mengadopsi "respons kebijakan yang lebih agresif" tahun depan.

Emas sering dianggap sebagai lindung nilai inflasi, meski pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah, meningkatkan opportunity cost untuk menahan logam kuning yang tidak memberikan bunga.Juga mendorong emas, imbal hasil US Treasury 10-tahun menyusut setelah mencapai level tertinggi lima bulan di awal sesi.

Logam lainnya, platinum melesat 1 persen menjadi USD1.050,50 per ounce. Paladium merosot 1,2 persen menjadi USD2.072,71 per ounce.


 

Baca juga :
pt rifan financindo
rifanfinancindo
rifan financindo

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contact Us

Sentimen Global Masih Ada, Rupiah Menguat di Hadapan Dolar AS

Koalisi Pejalan Kaki Dikecam PKL Saat Gelar Aksi di Tanah Abang