Postingan

IHSG Berpeluang Naik, Simak Saham Pilihan Ini

Gambar
Rifan Financindo Berjangka , Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham awal pekan ini. Rilis laporan kinerja keuangan dan perhatian pelaku pasar terhadap data ekonomi Indonesia akan pengaruhi laju IHSG. Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG masih berpotensi lanjutkan penguatan. IHSG akan bergerak di kisaran 5.386-5.488 pada awal pekan ini. Ia menuturkan, kondisi pola pergerakan IHSG masih dipengaruhi penantian terhadap rilis data ekonomi awal bulan dan laporan kinerja kuartal III 2016. Ditambah fluktuaksi harga komoditas. "Rilis data ekonomi terutama pertumbuhan ekonomi juga merupakan salah satu hal yang dinanti investor. Melihat dari kondisi ekonomi yang memiliki kecenderungan stabil, ini juga dapat memberikan sentimen positif terhadap pola pergerakan IHSG," ujar dia dalam ulasannya, Senin (31/10/2016). Sementara itu, dalam riset PT Bahana Securities menyebutkan kalau IHSG akan vari

Tertekan Sektor Konsumer, Bursa AS Ditutup Merah

Gambar
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka -- Bursa saham AS melemah dalam sesi perdagangan yang fluktuatif setelah putaran terbaru dari rilis laporan keuangan, yang menunjukkan penurunan penurunan sektor konsumen diskresioner dan saham yang sensitif suku bunga melonjak, salah satunya sektor kesehatan. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 29,65 poin atau 0,16 persen ke level 18.169,68, dan indeks S&P 500 kehilangan 6,39 poin atau 0,3 persen ke 2.133,04. Indeks Nasdaq Composite turun 34,29 poin atau 0,65 persen ke level 5.215,97. Seperti dilansir dari Reuters, indeks kesehatan S&P 500 naik 0,53 persen membantu menjaga S&P 500 tidak longsor. Hal itu didukung oleh hasil yang laporan keuangan yang kuat dan perkiraan positif dari Bristol-Myers, yang sahamnya naik 5,4 persen dan Celgene, yang naik 6,4 persen. Dua produsen obat tersebut adalah pendorong utama indeks S&P 500. Laba perusahaan di S&P 500 sebagian besar telah melampaui perkiraan analis untuk kuartal ketiga s

OPEC Bakal Kesulitan Pangkas Produksi Minyak Tahun Ini

Gambar
Jakarta, Rifan Financindo Berjangka -- Harga minyak dunia kembali merosot lebih dari 1 persen pada perdagangan hari Rabu (26/10) waktu Amerika Serikat (AS) atau Kamis (27/10) waktu Indonesia. Keraguan pelaku pasar atas rencana pemangkasan produksi Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) diduga menjadi penyebabnya. Dikutip dari Reuters, finalisasi pemotongan produksi tersebut memang akan ditentukan pada pertemuan antar anggota OPEC di Wina, Austria akhir November mendatang. Namun, muncul indikasi bahwa wacana tersebut tidak akan berhasil setelah Iran, Venezuela, Libya, dan Nigeria ingin dikecualikan dari kebijakan tersebut. Sehingga, pemangkasan produksi mungkin hanya mencapai 700 ribu barel per hari (bph), dari rencana awal 1 juta hingga 1,5 juta bph. Akibatnya harga Brent LCOc1 melemah US$0,81 per barel, atau 1,6 persen ke angka US$49,98 per barel. Sedangkan harga West Texas Intermediate (WTI) CLc1 menyusut US$0,78 034 b

Aksi Beli Investor Dorong Kenaikan Harga Emas

Gambar
Rifan Financindo Berjangka, New York - Harga emas kembali naik pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Harga emas yang sudah turun cukup dalam membuat pelaku pasar kembali memborong emas. Mengutip Wall Street Journal, Rabu (26/10/2016), harga emas untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,8 persen ke level US$ 1.273,60 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Harga emas tersebut ditutup pada level tertinggi sejak 3 Oktober. Penurunan harga emas dalam beberapa pekan terakhir sudah cukup dalam. Pelaku pasar kembali membeli emas karena harga dipandang sudah cukup rendah. Kenaikan harga emas juga didukung oleh prospek ekonomi di Amerika Serikat (AS) yang masih berpotensi melemah ke depannya. Hal tersebut dilihat dari indeks kepercayaan konsumen yang telah turun ke angka 98,6 pada Oktober ini jika dibandingkan dengan september yang ada di angka 103,5. "Ada tanda-tanda kehidupan kembali di instrumen emas ini," kata Analis Senior RJO Futur

Wall Street Menguat Terpicu Laporan Kinerja Perusahaan

Gambar
Rifan Financindo Berjangka , New York - Wall Street menguat dengan indeks S&P 500 mencapai level tertinggi Hal ini terpicu laporan pendapatan perusahaan yang kuat, serta maraknya langkah akuisisi yang dinilai menunjukkan perusahaan-perusahaan di Amerika terus melihat adanya potensi nilai yang belum dimanfaatkan di pasar. Melansir laman Reuters, indeksDow Jones industrial average naik 77,32 poin atau 0,43 persen ke posisi 18.223,03 poin. Sementara indeks S&P 500 naik 10,17 poin atau 0,47 persen menjadi 2.151,33 dan Nasdaq Composite bertambah 52,43 poin, atau 1 persen ke 5.309,83 poin. Adapun pendapatan kuartal ketiga tahunan dari komponen indeks S&P 500 diharapkan meningkat 1,1 persen di kuartal terakhir, setelah empat kuartal mengalami kontraksi, menurut Thomson Reuters. Dari 120 perusahaan yang telah melaporkan kinerjanya sejauh ini, 78 persen telah mengalahkan ekspektasi analis, di atas rata-rata jangka panjang 63,5 persen. Seperti saham Microsoft yang de

IHSG Menunggu Rilis Laporan Keuangan Emiten

Gambar
JAKARTA, Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,1 persen ke 5.409,24 pekan lalu. Penguatan indeks ini ditopang nilai transaksi Rp 6 triliun, lebih tipis ketimbang nilai transaksi harian rata-rata Rp 6,5 triliun. Penguatan indeks ini disebabkan oleh penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dari 5 persen ke 4,75 persen. Ke depan, kurs rupiah akan dipengaruhi langkah bank sentral Amerika Serikat (AS) merilis Beige Book, yang menyebut pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat berjalan moderat. Ini memperkuat indikasi potensi kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 25 basis poin pasca Pemilu Amerika Serikat pada 8 November. Pasar juga masih fokus pada rilis laporan keuangan emiten kuartal ketiga dan data ekonomi global, seperti GDP Inggris dan Amerika Serikat. Analis NH Korindo Securities Deky Rahmat Sani memperkirakan, indeks saham masih akan mencoba bertahan di zona penguatan dengan rentang support di 5.397–5.374 dan resistance di 5.420–5.448. Analis Daewoo

Wall Street Melemah Terimbas Lesunya Sektor Telekomunikasi

Gambar
NEW YORK - Rifan Financindo Berjangka -- Wall Street pada perdagangan kemarin ditutup melemah karena investor mencerna putaran terbaru dari pendapatan emiten. Di mana terjadi penurunan tajam pada sektor telekomunikasi dan diimbangi oleh kenaikan sektor kesehatan. Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (21/10/2016), Indeks Dow Jones industrial average turun 40,27 poin atau 0,22% ke level 18.162,35, Indeks S & P 500 melemah 2,95 poin atau 0,14% ke level 2.141,34 dan Nasdaq Composite turun 4,58 poin atau 0,09% ke level 5.241,83. Sektor telekonunikasi turun 2%, penurunan persentase terbesar dalam lima pekan, dengan sahan Verizon kehilangan 2,5%. Perusahaan menambahkan lebih sedikit dari pelanggan nirkabel yang diharapkan pada kuartal ketiga dan pendapatan jatuh jauh dari harapan. Sektor ini juga ditekan di akhir sesi setelah AT & T memperpanjang kerugian sebelumnya setelah laporan perusahaan telah membahas gagasan merger dengan Time Warner (TWX.N) selama pertemuan baru-baru ini. S