Postingan

Penurunan Saham Transportasi Tekan Bursa AS Pada Sesi Penutupan

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA. Saham AS melemah setelah Indeks Standard & Poor 500 menguat sebesar 4 poin dari rekornya, seiring penurunan pada perusahaan transportasi mengimbangi kenaikan pada saham konsumen. Indeks Dow Jones Transportation Average turun setelah perusahaan kereta api Kansas City Southern memangkas outlook. Indeks Nasdaq Bioteknologi turun 2,2 % setelah menetapkan rekornya pada Jumat kemarin. Indeks S&P 500 melemah 0,2 % ke level 2,104.44 pada pukul 04:00 sore waktu New York. Indeks Nasdaq Composite merosot 0,3 %. Indeks S&P 500 dan Indeks Dow masing-masing turun kurang dari 1 % dari catatan yang masih ada sampai tanggal 2 Maret. Indeks Nasdaq Composite Jumat kemarin naik ke level 15 tahun tertinggi, hampir menghapus penurunan sejak akhir bubble dot-com. Indeks S&P 500 pekan lalu melonjak sebesar 2,7 %, dengan melemahnya mata uang dolar, terkait meredanya kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga. (knc) Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Eropa Ditutup Melemah 0,7% Pasca Catat Gain Mingguan

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA. Bursa Saham Eropa ditutup melemah, setelah mencatat gain mingguan ke-7 yang sekaligus mendorong ekuitas tersebut mendekati level tertingginya sepanjang sejarah. Indeks Stoxx Europe 600 melemah 0.7% ke level 401.24 pada sesi pentupan perdagangan saham dengan memangkas penurunan awal sebesar 1%. Acuan ekuitas tersebut mengakhiri hari Jumat lalu naik 0.4% dari rekor penutupan pada Maret 2000 silam yang melampaui perkiraan dari 12 survei analis oleh Bloomberg pada Januari lalu. Sementara pekan lalu Indeks FTSE 100 untuk pertama kalinya naik diatas level 7,000 dan hari ini menguat 0.2%. Pekan lalu Indeks Stoxx 600 melampaui level tertingginya seperti yang tercapai pada tahun 2007 silam terkait spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru dalam menaikkan suku bunga. Sepanjang tahun 2015 ini indeks acuan Eropa telah reli 17% ditengah optimisme bahwa stimulus dari ECB (European Central Bank) akan memulihkan perekonomian Zona Er

Saham Asia Kembali Menguat Seiring Peningkatan Harga Emas

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Saham Asia naik mengirim indeks saham regional memperpanjang penguatannya ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir pasca meningkatnya spekulasi bahwa suku bunga AS akan ditahan mendekati nol persen sampai pertengahan tahun ini mendorong ekuitas global catat kenaikan mingguan terbesar sejak 2013 lalu. Sementara itu, harga minyak mentah turun, emas naik. Indeks MSCI Asia Pacific naik untuk hari kelima berturut-turut, naik sebesar 0,6 persen pukul 09:19 di Tokyo. Indeks Topix Jepang naik sebesar 0,7 persen. Indeks Standard & Poor 500 berjangka menguat 0,1 persen pasca pekan lalu indeks catat perfoma terbaik sejak awal Februari lalu. Minyak AS anjlok sebesar 1,2 persen, setelah naik sebesar 4 persen pada Jumat lalu, Arab Saudi mengatakan tengah mengeksplorasi minyak mendekati rekor jumlah minyak mentah. Emas memperpanjang kenaikan mingguan tertinggi dalam dua bulan terakhir. Indeks Bloomberg Dollar Spot jatuh, mengirim turun untuk

Saham Jepang Menuju Ke Level Tertingginya Dalam 7 Tahun Terakhir

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA. Saham Jepang bergerak naik, dengan indeks Topix menuju level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, karena ekuitas global yang kembali reli di tengah ekspektasi terhadap Federal Reserve agar bersabar dalam menaikkan suku bunga. Indeks Topix naik 0,2 % ke level 1,583.14 pukul 09:01 pagi di Tokyo, bersiap untuk penutupan tertinggi sejak November 2007 lalu, setelah membatasi kenaikan mingguan kesembilan. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,1 % ke level 19,584.73. Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 119,95 per dolar setelah pekan lalu menguat sebesar 1,1 %. Lebih dari $ 2,4 triliun ditambahkan ke nilai saham global dalam lima hari terakhir sampai 20 Maret karena The Fed mengisyaratkan bersabar dalam menaikkan suku bunga. Indeks Topix naik 12 % tahun ini pada pekan lalu, menjadikannya pemain terbaik di antara pasar ekuitas Asia yang di pantau oleh Bloomberg, didukung oleh stimulus bank sentral dan stok pembelian dan perg

Emas Lanjutkan Kenaikan Mingguannya Pasca Dolar Anjlok Tajam Sejak 2011

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA, Emas menuju gain terpanjang sejak Oktober lalu, naik untuk hari keempat berturut-turut, akibat dolar catat performa mingguan terburuk pasca Federal Reserve menurunkan proyeksi kenaikan suku bunga AS. Bullion untuk pengiriman segera naik sebanyak 0,4 persen ke level $1,187.31 per ons dan berada di level $1,186.68 pukul 8:01 di Singapura, menurut harga generik Bloomberg. Logam meningkat sebesar 2,1 persen pekan lalu, rebound dari level terendahnya dalam tiga bulan terakhir pada jumat lalu, seiring dengan pelemahan indeks Dolar Bloomberg sebesar 2,2 persen. Ketua The Fed Janet Yellen menyarankan pekan lalu bahwa bank sentral AS tidak akan terburu-buru dalam menaikkan suku bunga, bahkan seiring dengan pernyataan pasca pertemuan kebijakan menunjukkan para pejabat otoritas menjatuhkan janji untuk bersabar terkait pengetatan kebijakan moneter. Pedagang telah melepas emas dalam mengantisipasi biaya pinjaman yang lebih tinggi, yang biasanya

Harga Minyak Sulit Kembali ke US$ 120/Barel

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA,  -Gubernur OPEC dari Arab Saudi, Mohammed al-Madi mengatakan, harga minyak yang anjlok hingga di bawah US$ 50/barel, sulit kembali ke US$ 100-120/barel lagi. "US$ 100-120, saya kira sulit untuk capai US$ 120 lagi. Kami mengerti, banyak negara yang membutuhkan pendapatan lebih tinggi. Kami ingin pendapatan yang lebih tinggi, pendapatan itu untuk generasi masa depan," kata Madi dalam konferensi energi di Riyadh, seperti dilansir dari Reuters , Senin (23/3/2015). Dia menegaskan, Arab Saudi tidak mempunyai motif politik dengan kebijakan minyaknya, yang terus menggenjot produksi meski harga sedang jatuh. "Tidak ada dimensi politik d‎i kementerian permintakan kami. Visi kami adalah perdagangan dan ekonomi. Kami tidak bermaksud menyakiti siapa pun. Visi kami sederhana, produsen dengan biaya produksi rendah, punya prioritas memproduksi, namun mereka dengan biaya produksi

Ditutup Negatif, Wall Street Lesu Lagi

Gambar
PT.RIFAN FINANCINDO BERJANGKA,  New York -Saham-saham di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS) ditutup negatif pada perdagangan Kamis semalam. Ini terjadi setelah dolar menguat dan harga-harga komoditas kembali jatuh. Dolar AS kembali menguat, setelah pada Rabu jatuh tajam usai pengumuman The Fed, yang belum memberikan sinyal kepastian waktu menaikkan bunga acuan. Namun pernyataan The Fed tersebut membuat bursa saham naik lebih dari 1% kemarin. "Kenaikan suku bunga akan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya. Pasar saham merayakannya kemarin, sekarang pasar menerka apa yang akan terjadi selanjutnya," kata Analis, Kevin Caron, dilansir dari Reuters , Jumat (20/3/2015). Pada perdagangan Kamis semalam, indeks Dow Jones turun 117,16 (0,65%) ke level 17.959,03. Indeks S&P 500 turun 10,23 poin (0,49%) ke level 2.089,27. Sementara indeks Nasdaq naik 9,55 poin (0,19%) ke level 4.992,38. Ada 6,2 miliar lembar saham yang diperdagangkan, ini di baw