Postingan

Per Maret 2017, Pertumbuhan Kredit Capai 9,2 Persen

Gambar
JAKARTA, Rifan Financindo - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan stabilitas sistem keuangan nasional pada kuartal I 2017. Dalam kesempatan itu, disebutkan bahwa kondisi sektor keuangan nasional normal dan stabil, bahkan menunjukkan kemajuan. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menjelaskan, beberapa indikator penguatan sektor keuangan nasional sudah mulai tampak apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Hal ini, kata dia, sudah cukup menggambarkan adanya perbaikan. Salah satu hal yang disoroti OJK adalah pertumbuhan kredit yang mulai menggeliat pada kuartal I 2017. Muliaman menyatakan, per Maret 2017, pertumbuhan kredit mencapai 9,2 persen secara tahunan (year on year/yoy). "Pertumbuhan kredit sampai Maret 2017 secara year on year 9,2 persen. Ini membaik dibandingkan Maret tahun lalu 8,7 persen," jelas Muliaman dalam konferensi pers KSSK di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (27/4/2017). Muliaman

Reformasi Pajak 'Abu-abu', Bursa AS Tahan Kenaikan

Gambar
PT Rifan Financindo - - Indeks saham utama Amerika Serikat, gagal menahan kenaikan pada Rabu kemarin, setelah sejumlah investor mencerna garis besar kebijakan Presiden Donald Trump terhadap rencana menerapkan reformasi pajak. Dilansir dari laman CNBC, Kamis 27 April 2017, Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 74,78 poin, yang didorong oleh melemahnya saham Procter and Gamble. Kemudian, Indeks S&P 500 juga tercatat mengalami penurunan lebih dari satu persen yang disebabkan oleh pelemahan saham real estate. Sementara itu, Indeks komposit Nasdaq melemah hingga 0,27 poin. Kepala Investasi dare People's United Wealth Management, John Conlon mengatakan, umumnya pembicaraan terhadap kebijakan pajak positif dilihat pasar, hanya saja tekanan saat ini disebabkan tidak ada rincian dari rencana itu. Menurut dia, sejumlah perusahaan memiliki ekspektasi pajak akan lebih rendah, sehingga memberikan keuntungan sejak Donald Trump terpilih. Dan, itu terlihat dari indeks S

HARGA EMAS 26 APRIL: Terkikis Hasil Pilpres Prancis, Logam Mulia Tunggu Rencana Pajak Trump

Gambar
JAKARTA -- Rifanfinancindo --   Harga emas melanjutkan pelemahannya pada perdagangan kemarin,  (Selasa, 25/4/2017), seiring meredanya kecemasan pasar atas hasil pemilihan presiden di Prancis sehingga meningkatkan minat investor terhadap aset berisiko seperti saham sekaligus memperkecil daya tarik emas. Harga emas Comex kontrak Juni 2017 melemah 0,47% atau 6 poin ke US$1.271,50 per ounce pada pukul 18.33 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,03% atau 0,40 poin di posisi 1.277,90. Pada perdagangan Senin (24/4), harga emas ditutup melemah 0,90% ke US$1.277,50. Dilansir Reuters, kandidat presiden Prancis yang pro-bisnis Emmanuel Macron memenangkan putaran pertama pilpres Prancis pada 23 April atas tokoh politik sayap kanan, Marine Le Pen. Sejumlah jajak pendapat pun mengindikasikan dukungan yang lebih kecil bagi Le Pen. Pemberitaan seputar hasil tersebut disambut positif oleh pasar saham serta menekan harga emas ke level terendahnya sejak 11 April pada sesi perdaganga

Sentimen Global Bayangi Laju IHSG Sepekan

Gambar
Jakarta - Rifan Financindo --   Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan pada perdagangan saham sepekan. Sejumlah sentimen global akan mempengaruhi laju IHSG. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, pelaku pasar tengah menunggu kebijakan moneter khsusunya di Eropa dan Asia. Serta beberapa data ekonomi yang akan dirilis. "Sentimen dari data ekonomi selanjutnya yang akan menyita perhatian investor di antaranya keputusan kebijakan moneter di Asia dan Eropa dalam bentuk instrumen suku bunga dan beberapa data penjualan serta tingkat inflasi," kata dia, Jakarta, Selasa (25/4/2017). Bukan hanya itu, para investor juga menunggu data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS). "GDP (gross domestic product) Amerika Serikat juga akan dirilis pada akhir pekan depan," imbuh dia. Lanjar menuturkan, IHSG akan bergerak di support 5.540 dan resistance 5.700 pada pekan ini. Saham-saham yang direkomendasikan pekan ini antara lain, PT Per

Alami Gangguan, Layanan Internet Telkomsel Lelet

Gambar
Jakarta, PT Rifan Financindo -- Sejumlah pelanggan Telkomsel mengalami gangguan layanan data sejak beberapa waktu. Hal ini diakui sendiri oleh operator tersebut. Fajrian, salah satu pengguna Telkomsel, mengatakan sejak pukul 16.00 WIB, dia membuka browser atau layanan internet lainnya tidak lancar seperti biasa. "Buka Instagram lama, Twitter lambat. Ternyata tidak hanya saya saja yang mengalaminya, beberapa teman sekantor juga mengalami hal yang sama,” ujar Fajrian, yang berkantor di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Hal serupa juga dialami oleh Dwi, berkantor di wilayah Kuningan, dia mengaku sejak tadi komunikasi melalui WhatsApp mengalami ketersendatan untuk beberapa kali. Bahkan pesan yang dikirimkan pun cukup lama terkirim. Sementara itu menurut Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati mengakui memang telah terjadi gangguan jaringan Telkomsel di beberapa wilayah hari ini, yang berimbas pada penurunan kualitas layanan komunikasi, khusu

Negosiasi RI-UE Bisa Terganggu Masalah Sawit

Gambar
Jakarta -- Rifanfinancindo --   Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, masalah produk sawit Indonesia yang tengah dipersoalkan Uni Eropa (UE) bisa mengganggu negosiasi perdagangan bebas Indonesia-Uni Eropa dalam CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement). Seperti diketahui, Parlemen Uni Eropa mengeluarkan resolusi yang menyatakan sawit Indonesia terkait erat dengan isu deforestasi hutan, pelanggaran HAM, korupsi, pekerja anak, dan penghilangan hak masyarakat adat. Parlemen Uni Eropa juga melarang Indonesia untuk mengekspor sawit dan biodiesel ke negara lain. "Saya menyampaikan kepada Menteri Perdagangan Uni Eropa bahwa bagaimana kita membicarakan CEPA itu, bagaimana kita mau membicarakan perdagangan bebas, kalau tidak ada perlakuan yang adil," kata Enggar di Jakarta, Rabu (19/4). Menurutnya, ada standar ganda Parlemen Uni Eropa dalam tudingan miringnya pada sawit Indonesia. Padahal komoditas andalan ekspor Indonesia itu telah be

Pemulihan Ekonomi Dunia Masih Dibayangi Sejumlah Sentimen Negatif

Gambar
JAKARTA — Rifan Financindo --   Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan, selama dua tahun ke depan terdapat sejumlah hal yang dapat menghalangi berlanjutnya momentum positif pertumbuhan ekonomi dunia. Konselor sekaligus Kepala Departemen Penelitian IMF Maurice Obstfeld mengatakan, proyeksi IMF yang menyebutkan PDB dunia akan tumbuh 3,5% pada 2017 dan 3,6% pada 2018 tetap memiliki potensi kuat untuk direvisi turun pada pada laporan berikutnya. “Apakah momentum positif yang ada saat ini akan bertahan? Tentu itu masih menjadi tanda tanya dan bukan tak mungkin momentum positif itu justru akan berbalik negatif selama dua tahun ke depan,” katanya, Rabu (19/4/2017). Dia menyebutkan, kepercayaan konsumen dan bisnis di negara maju memang telah mencapai level yang cukup tinggi, sehingga mampu mendorong perekonomian kawasan maupun global. Namun sayangnya, indeks kepercayaan bisnis itu saat ini masih dibarengi oleh pertumbuhan tingkat produktivitas masyarakat yang cenduru